Followers

Wednesday, May 23, 2018

Tulisan

Ada masa dimana orang tuamu semakin tua dan kamu ingin membelikan mereka apa saja. Lalu ada masa dimana kamu seakan sudah punya semuanya, tapi kamu tak bisa lagi membelikan keduanya apa-apa.

Di samping kebahagiaan kita karena bisa memiliki ini-itu dan traveling kesana-kemari, orang tua adalah kebahagiaan yang sebenarnya. Kamu pikir, kenapa rumah selalu menjadi tempat kembali paling nyaman kalau bukan karena orang tua? Tak peduli rumahmu semegah istana atau hanya rumah kontrak yang sempit.

Hari ini di wajah mereka ada kerut dan keriput yang tahun lalu belum ada. Hari ini di kepala mereka ada rambut putih yang tahun lalu belum seberapa. Hari ini di tubuh mereka ada kelemahan dan penyakit yang tahun lalu belum terasa.

Barangkali kita punya standar kebahagiaan yang berbeda. Tapi di antara itu semua, orang tua adalah ukuran kebahagiaan yang persis sama di antara kita. Di usia yang genting ini, tepat sebelum atau setelah melewati seperempat abad, jangan biarkan ambisi pribadi menutup matamu sehingga tak mampu melihat pintu surga pada keduanya.

Tentu, kapasitasmu berbatas. Tapi niat dan ketulusanmu berbakti pada keduanya, inilah yang tak terbatas. Dan semua niat baik akan Allah bukakan dan mudahkan jalannya.

Jangan malas untuk sekadar menanyakan kesehatan lewat telepon. Jangan berkeras untuk lama tak pulang. Jangan perhitungan membelikan suplemen kesehatan atau makanan yang mereka suka.

Umur memang tak ada yang tau. Dan semua kembali padamu. Jika sisa waktu yang mereka miliki di dunia ini tidak lebih lama dari sisa waktumu, bagaimana kamu akan hargai setiap waktu mereka yang tersisa itu?

— Taufik Aulia

Preview

Seorang Kakek Buta Berjalan Menyusuri Gurun, Mengikuti Tali Untuk Pergi Ke Mesjid. Dan Beliau Melakukannya Setiap Hari.

Pecandu Hitam