Kepastian
Harusnya semua laki-laki di muka bumi ini mengerti, betapa mahalnya harga
sebuah ketidakpastian. Apalagi, bagi makhluk yang bernama perempuan. Kepastian
tidak sesederhana iya atau tidak. Dalam Bahasa Keputusan, kepastian adalah
salah satu sinonim dari keberanian. Tentu saja aku tak mau hidup menggenap
dengan orang yang tidak bisa memberi kepastian. Dan tak terbayang betapa
repotnya menghabiskan lebih dari separuh hidup bersama orang yang tak punya
keberanian.
Aku lebih memilih meninggalkan ketidakpastian dan segera berlari menuju kepastian. Walaupun untuk itu, aku harus menempuh jarak yang cukup jauh. Aku tak mau terjebak dalam permainan logika yang bernama asumsi, sedangkan sebagian asumsi adalah salah. Cara terbaik untuk menghadapi ketidakpastian adalah dengan memastikannya. Bukan dengan asumsi, bukan juga dengan harapan semoga begini atau andaikata begitu. Dan kepastiannya, aku memutuskan untuk tidak.
Aku lebih memilih meninggalkan ketidakpastian dan segera berlari menuju kepastian. Walaupun untuk itu, aku harus menempuh jarak yang cukup jauh. Aku tak mau terjebak dalam permainan logika yang bernama asumsi, sedangkan sebagian asumsi adalah salah. Cara terbaik untuk menghadapi ketidakpastian adalah dengan memastikannya. Bukan dengan asumsi, bukan juga dengan harapan semoga begini atau andaikata begitu. Dan kepastiannya, aku memutuskan untuk tidak.
Padahal sederhananya, menunggu hanyalah tentang
keyakinan. Keyakinan bahwa setiap orang punya saat yang paling tepat. Bahwa setiap
orang punya waktu terbaiknya masing-masing. Bahwa Tuhan selalu punya maksud dan
itu pasti baik.
Dan taka ada yang lebih menenangkan bagi seorang
perempuan selain kepastian. Walaupun terkadang kepastian itu berupa kenyataan
yang sangat pahit. Itu karena ketidakpastian lebih banyak menghabiskan perasaan
daripada kenyataan pahit itu sendiri. Sedangkan perasaan adalah salah satu hal
paling berharga yang dimiliki kaum hawa.
A Moment To
Remember:
Batam, 11 Juni 2016
@devinapsp
@devinapsp